Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Teknik Koreksi Mata Minus Lebih Canggih daripada Lasik

66Okezone

BEBERAPA tahun belakangan, tren lasik di Indonesia begitu menggiurkan banyak orang. Pasalnya itu bisa mengobati kelainan mata pada seseorang dalam waktu cepat.

Namun saat ini, Indonesia juga punya teknologi ReLEx® SMILE yang fungsinya sama dengan lasik. Apa itu?

Dokter Spesialis Mata dr Utami Noor Sya’baniyah dari Ciputra SMG Eye Center menjelaskan, kasus kelainan refraksi mata di Indonesia umumnya dialami oleh orang-orang yang tinggal di kota besar dan berpendidikan. Sementara itu, jumlah prevalensi penderita refraksi mata di DKI Jakarta jumlahnya sebesar 15-20 persen.

Selama ini, kacamata dan kontak lensa dianggap sebagai alat bantu untuk penderita miopia, hipermiopia dan astigmatis untuk melihat dengan normal. Namun memang alat tersebut tidak bisa mengembalikan mata manusia menjadi normal kembali.

“Saat ini ada teknologi lasik dan ReLEx® SMILE yang menormalkan pengelihatan seseorang penderita refraksi mata,” kata dr Utami kepada wartawan saat Peluncuran Reflex Smile di Ciputra SMG Eye Center, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2015).
ReLEx® SMILE merupakan kepanjangan dari Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction. Teknik itu menggunakan prosedur bedah refraktif tanpa pisau dan tanpa irisan untuk mengoreksi kelainan mata.

“ReLEx® SMILE membuat pasiennya nyaman karena cuma mengalami sayatan kecil dan hanya butuh waktu penanganan sekitar 10 menit,” imbuh dr. Utami.

Seseorang yang boleh melakukan ReLEx® SMILE itu syaratnya berusia 18 tahun ke atas, rabun jauh hingga 10 D dan silinder hingga 5 D, tidak hamil, serta tidak memiliki genetik penyakit mata dari keluarganya.

Meskipun teknik ReLEx® SMILE sangat sederhana bagi pasien, dalam waktu beberapa tahun pasien juga bisa mengalami kekambuhan miopia dengan kasus baru. Masalah ini akan terjadi bila pasien masih sulit mencegah datangnya miopia kembali.

“Kondisi orang yang melakukan ReLEx® SMILE berbeda – beda. Setelah melakukannya, perawatan harus bagus dan rutin cek ke dokter mata bila ada masalah,” tutupnya.

Sumber :http://lifestyle.okezone.com/read/2015/09/18/481/1216895/teknik-koreksi-mata-minus-lebih-canggih-daripada-lasik