8 Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!
Katarak adalah kondisi mata yang ditandai oleh keruhnya lensa sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Beberapa gejala mata katarak meliputi kesulitan melihat di malam hari, sensitivitas terhadap cahaya, dan perubahan warna yang membuat objek terlihat pudar.
Tahukah Anda? Katarak sendiri berkembang secara perlahan. Awalnya mungkin tidak akan mengganggu, tetapi seiring berjalannya waktu penyakit mata ini akan semakin parah.
Jika sudah parah dan penglihatan menjadi terganggu, maka dokter menyarankan operasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala katarak untuk mendapat penanganan sejak dini. Lantas, apa saja gejala mata katarak?
Penyebab Katarak
Katarak biasanya muncul karena perubahan pada jaringan lensa mata akibat proses penuaan atau cedera. Seiring waktu, protein dan serat di dalam lensa dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau mendung.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami katarak:
1. Usia Lanjut
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena katarak meningkat secara signifikan. Penuaan menyebabkan perubahan alami pada lensa mata, termasuk penumpukan protein yang dapat membuat lensa menjadi keruh. Kebanyakan kasus katarak muncul pada orang berusia di atas 60 tahun.
2. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak lensa dan menyebabkan perubahan kimia di dalamnya yang dapat mempercepat pembentukan katarak. Penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah agar dapat mencegah komplikasi mata.
3. Paparan Sinar Matahari
Terlalu banyak terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak lensa mata dan meningkatkan kemungkinan katarak. Menggunakan kacamata hitam yang dapat memblokir sinar UV saat berada di luar ruangan dapat membantu melindungi mata.
Baca Juga: Informasi Katarak, Asuransi, dan Biaya 2024
4. Kebiasaan Merokok
Merokok telah terbukti meningkatkan risiko katarak. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat merusak jaringan mata dan mempercepat proses penuaan lensa.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, termasuk katarak. Obesitas dapat menyebabkan gangguan metabolik yang berdampak pada kesehatan mata. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko.
6. Riwayat Keluarga
Faktor genetik juga berperan dalam risiko katarak. Jika ada anggota keluarga yang mengalami katarak, Anda mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Memiliki pengetahuan tentang riwayat kesehatan keluarga dapat membantu dalam deteksi dini.
7. Cedera atau Peradangan pada Mata
Cedera yang terjadi pada mata, seperti trauma fisik atau peradangan, dapat merusak lensa dan meningkatkan risiko katarak. Kondisi medis yang menyebabkan peradangan, seperti uveitis, juga dapat berkontribusi pada perkembangan katarak.
8. Riwayat Operasi Mata
Operasi mata sebelumnya, seperti operasi katarak atau prosedur lainnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak. Pasca operasi, beberapa pasien mungkin lebih rentan terhadap perkembangan katarak sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
9. Penggunaan Obat Kortikosteroid
Obat kortikosteroid, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama, dapat memicu perkembangan katarak. Obat ini dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata yang mengarah pada katarak. Diskusikan dengan dokter jika Anda memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengetahui risiko ini.
10. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat merusak berbagai organ, termasuk mata. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak. Mengurangi atau menghindari alkohol dapat membantu menjaga kesehatan mata.
Gejala Mata Katarak
Adapun gejala mata katarak yang mungkin Anda perhatikan jika Anda memiliki katarak meliputi:
1. Memiliki Penglihatan Buram
Pandangan Anda akan terlihat berawan seperti terhalangi “awan”. Akibatnya, pandangan mata tampak sedikit buram, lensa mata menjadi keruh. Efek ini akan meningkat seiring waktu, dunia seakan terlihat mendung, buram, dan redup.
Ada 3 jenis utama katarak yang dapat memengaruhi berbagai bagian lensa, seperti katarak subkapsular posterior, katarak nuklir yang terdapat di bagian tengah lensa, dan katarak kortikal di bagian sisi lensa (muncul sebagai garis-garis kecil).
Mereka yang memiliki katarak nuklir mungkin penglihatan mereka akan membaik. Kondisi ini biasa disebut dengan “pandangan kedua”.
2. Mengalami Kesulitan Melihat di Malam Hari
Ketika katarak pada mata berkembang, mereka akan menjadi gelap dengan semburat kuning atau cokelat. Kondisi inilah yang membuat Anda sulit melihat dengan baik saat malam hari.
Anda tentu akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas tertentu, seperti mengemudi kendaraan. Studi dari Curtin University di Australia menemukan bahwa mengobati katarak dapat mengurangi risiko kecelakaan mobil hingga 13%.
Jika Anda merasa terganggu akibat pandangan yang kurang jelas ketika mengemudi di malam hari. Berhati-hatilah dan hindari mengemudi di malam hari ketika penglihatan Anda terganggu.
3. Menjadi Lebih Sensitif terhadap Cahaya
Penglihatan Anda menjadi ekstra sensitif terhadap cahaya terutama dengan lampu yang mendekat di malam hari? Bisa jadi itu gejala katarak. Umumnya gejala katarak lebih sensitif terhadap cahaya.
Cahaya yang terang dan silau dapat menyakitkan terutama bagi mereka yang menderita katarak subkapsular posterior.
Jenis katarak ini dimulai dari belakang lensa yang menghalangi jalur cahaya dan sering mengganggu penglihatan. Gejala umum katarak ini menyebabkan mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Baca Juga: Apakah Bisa Operasi Katarak Dijamin Asuransi Kesehatan?
4. Terlihat Lingkaran Terang (Halo) di Sekitar Lampu
Ketika melihat ke arah sumber cahaya pernahkah Anda menyaksikan lingkaran terang, seperti lampu? Terkadang kondisi ini tidak membahayakan hanya respon khas dari mata atau hasil dari memakai kacamata/lensa kontak.
Sayangnya, lingkaran terang ini bisa menjadi pertanda buruk terutama diiringi dengan gejala lain yang bersamaan. Mereka bisa menjadi pertanda penyakit lain, seperti katarak.
Gejala mata katarak yang mendapati lingkaran cahaya menjadi pertanda paling umum terutama pada katarak subkapsular posterior.
Jenis katarak ini menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan dekat kabur, silau atau adanya lingkaran cahaya di sekitar lampu.
5. Pandangan Mata Akan Mendapati Warna-Warna Cerah yang Memudar
Tahukah Anda? Lensa mata pada dasarnya mengandung protein dan air. Ketika koagulasi protein lensa terjadi maka menyebabkan katarak. Gumpalan protein yang menumpuk akan berubah menjadi kuning atau kecokelatan.
Kondisi ini mengakibatkan semua cahaya yang masuk ke mata menjadi warna kuning. Akibatnya seolah Anda sedang mengenakan kacamata hitam, menghalangi cahaya biru dan ungu yang mengubah cara Anda melihat warna.
Anda pun sulit membedakan antar warna. Namun, tenang! Setelah operasi katarak pandangan Anda kembali normal, mungkin Anda terkejut melihat dunia dengan keindahan warnanya!
6. Sering Mengganti Kacamata Baru
Ketika Anda sering atau membutuhkan kacamata dengan ukuran yang terus meningkat. Anda mungkin menderita katarak.
Membeli kacamata baca saja tidak akan cukup memperbaiki masalah. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata bila penglihatan Anda berubah dengan cepat.
Anda mungkin saja memiliki katarak atau gangguan penglihatan mata lain. Temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Biaya Operasi Katarak di Ciputra SMG Eye Clinic
7. Penglihatan Menjadi Ganda
Satu lagi gejala mata katarak yang perlu Anda ketahui. Gangguan penglihatan ganda atau diplopia yang mana seseorang akan menyaksikan dua atau lebih gambar dari satu objek.
Meskipun banyak hal yang menyebabkan penglihatan ganda, di antaranya:
- Tumor otak
- Pembengkakan kornea
- Sklerosis multipel
- Stroke
- katarak
Sementara gangguan penglihatan ganda yang terjadi pada kedua mata (diplopia binokuler) menyebabkan dua gambar terlihat ketika kedua mata terbuka saja dan menjadi tanda masalah kesehatan serius termasuk:
- Cedera otak
- Diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol
- Penyakit Graves
- Myasthenia gravis
Penglihatan ganda monokular, yang menyebabkan banyak gambar muncul di satu mata tetapi tidak di mata yang lain, lebih mungkin menjadi masalah dengan kornea atau lensa mata Anda.
Katarak adalah penyebab umum diplopia. Ketika katarak tumbuh lebih besar, pengaruh ini bisa hilang.
Seperti kita ketahui, seiring bertambahnya usia, protein di dalam lensa dapat menggumpal bersama-sama mengubah lensa dari jernih menjadi keruh.
Proses degenerasi yang berhubungan dengan penuaan ini menjadi penyebab katarak umum. Meskipun katarak juga dapat terjadi sejak lahir secara kongenital.
Baca Juga: Operasi Katarak Dengan BPJS Kesehatan Begini Alurnya
8. Membutuhkan Cahaya Lebih Terang Saat Membaca
Ketika penglihatan menjadi buram akibat katarak akan berpengaruh pada sebagian kecil lensa mata. Awalnya, Anda tidak menyadari akan kehilangan penglihatan sama sekali.
Ketika katarak semakin membesar membuat pandangan menjadi bertambah kabur, samar, dan tidak fokus.
Terhalangnya pandangan ini membuat penderita katarak selalu membutuhkan cahaya lebih terang terutama saat membaca dan melakukan aktivitas lain. Anda juga akan meningkatkan pencahayaan di rumah dengan lampu yang lebih terang.
Cara Mencegah Katarak
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah katarak:
- Kenakan kacamata hitam dan topi saat di luar ruangan
- Lakukan pemeriksaan mata rutin
- Berhenti merokok
- Kendalikan kadar gula darah jika mengidap diabetes
- Konsumsi makanan sehat yang kaya buah, sayuran, dan ikan
Jika Anda mengalami gejala katarak atau mempertimbangkan untuk menjalani operasi, Ciputra SMFG Eye Clinic adalah pilihan yang tepat. Klinik ini dilengkapi dengan teknologi canggih, yaitu Phacoemulsifikasi.
Prosedur ini hanya memerlukan insisi kecil di pinggir kornea, di mana phaco tip atau probe akan dimasukkan. Phaco tip ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk memecah lensa yang sudah terkena katarak dan mengeluarkannya dari dalam bola mata dengan aman dan efisien.
Dengan teknologi ini, Anda dapat mendapatkan perawatan yang minim invasif dan meminimalkan waktu pemulihan.
Telah direview oleh dr. Syenny Budi Handoko, SpM
Source: