Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Beranda » Mata » Jenis Pemeriksaan Mata Berkala dan Manfaatnya

Jenis Pemeriksaan Mata Berkala dan Manfaatnya

Pemeriksaan mata berkala meliputi tes ketajaman visual, tekanan mata, pemeriksaan retina, dan lainnya untuk mendeteksi gangguan sejak dini. Waktu terbaik untuk pemeriksaan mata adalah setidaknya sekali setahun atau lebih sering jika memiliki risiko tertentu.

Sama seperti kesehatan gigi, menjaga kesehatan mata juga memerlukan pemeriksaan rutin. Ini sangat penting, terutama bagi Anda yang memiliki gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat dan menggunakan kacamata atau lensa kontak setiap hari.

Pemeriksaan mata melibatkan serangkaian tes untuk mengevaluasi ketajaman penglihatan serta mendeteksi adanya penyakit mata. Dokter mata akan menggunakan berbagai alat khusus untuk memeriksa kondisi mata Anda secara menyeluruh.

Selama pemeriksaan, berbagai aspek akan dievaluasi, termasuk kemampuan melihat serta kesehatan mata secara umum dan spesifik.

Apa Itu Pemeriksaan Mata?

Pemeriksaan mata adalah proses untuk mengecek ketajaman penglihatan dan kesehatan mata. Ini penting bagi semua orang, bukan hanya pengguna kacamata atau lensa kontak.

Pemeriksaan bisa dilakukan oleh dokter spesialis mata (ophthalmologist), optometris, atau optician sesuai kebutuhan. Pemeriksaan mata secara berkala akan membantu mendeteksi masalah pada tahap paling awal, yaitu saat dimana jika didapatkan kelainan masih lebih mudah untuk diobati.

Pemeriksaan mata secara rutin memungkinkan dokter untuk mendeteksi perubahan pada penglihatan sejak dini. Jika ada masalah, dokter dapat memberikan saran perawatan, koreksi penglihatan, atau pengobatan yang sesuai.

Seberapa sering Anda perlu memeriksakan mata tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, riwayat penyakit tertentu (misalnya diabetes atau hipertensi yang bisa memengaruhi mata), serta adanya gangguan mata yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Pemeriksaan Glaukoma Mata

Kapan Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan Mata?

Frekuensi pemeriksaan mata bergantung pada usia dan kondisi kesehatan. Anak-anak perlu diperiksa setidaknya sekali antara usia 3-5 tahun, terutama untuk mendeteksi amblyopia.

Penderita diabetes disarankan melakukan pemeriksaan tahunan, sementara mereka yang berisiko tinggi terkena glaukoma, seperti lansia dan orang dengan riwayat keluarga glaukoma, sebaiknya memeriksakan mata setiap dua tahun.

1. Anak-anak 3 Tahun ke Bawah

Untuk anak di bawah 3 tahun, dokter anak biasanya akan memeriksa masalah mata yang umum, seperti mata malas, mata juling, atau mata tidak sejajar. Jika ditemukan tanda-tanda gangguan tersebut, pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan segera, tanpa harus menunggu usia tertentu.

Pemeriksaan mata yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan saat anak berusia 3 hingga 5 tahun.

2. Anak-anak dan Remaja Usia Sekolah

Periksakan mata anak sebelum masuk sekolah. Jika tidak ada tanda gangguan penglihatan atau riwayat keluarga dengan masalah mata, pemeriksaan bisa dilakukan setiap 1-2 tahun.

Namun, bila anak menunjukkan gejala gangguan penglihatan atau membutuhkan kacamata, pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan hingga 1 tahun.

3. Orang Dewasa

Secara umum, jika mata Anda sehat dan tidak memiliki gejala gangguan penglihatan, periksakan mata Anda pada jadwal berikut ini:

  • Setiap 5 hingga 10 tahun di usia 20-an dan 30-an
  • Setiap 2 hingga 4 tahun dari 40 menjadi 54
  • Setiap 1 hingga 3 tahun dari 55 hingga 64
  • Setiap 1 atau 2 tahun setelah usia 65
  • Setiap 1 atau 2 tahun setelah usia 65

Jenis Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan mata biasanya berlangsung sekitar 45-90 menit dan mencakup berbagai tes yang dilakukan oleh dokter mata untuk mendeteksi masalah sejak dini. Berikut beberapa jenis pemeriksaan mata yang umum dilakukan:

1. Riwayat Kesehatan Mata

Dokter akan menanyakan apakah Anda memiliki masalah penglihatan, riwayat kesehatan mata dalam keluarga, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, serta apakah Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Informasi ini membantu dokter memahami kondisi mata Anda secara lebih menyeluruh.

Baca Juga: Tanda-Tanda Mata Minus dan Faktor yang Memengaruhi

2. Tes Ketajaman Penglihatan

Tes ini menggunakan bagan huruf atau simbol untuk menilai seberapa jelas Anda dapat melihat pada berbagai jarak. Anda akan diminta membaca huruf atau simbol dari kejauhan dengan menutup satu mata bergantian.

Hasil tes ini akan menentukan apakah Anda memiliki gangguan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme.

3. Pemeriksaan Resep Kacamata atau Lensa Kontak

Jika diperlukan koreksi penglihatan, dokter akan menggunakan alat bernama phoroptor, yang berisi berbagai lensa, untuk menentukan ukuran lensa yang paling sesuai agar penglihatan Anda lebih jelas.

4. Pemeriksaan Respons Pupil terhadap Cahaya

Dokter akan menyinari mata Anda dengan cahaya terang untuk melihat apakah pupil mengecil atau melebar dengan normal. Jika respons pupil tidak sesuai, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem saraf atau kesehatan mata.

5. Tes Penglihatan Samping (Perifer)

Penglihatan perifer sangat penting untuk mendeteksi penyakit seperti glaukoma. Tes ini dilakukan untuk memastikan apakah ada bagian dari penglihatan samping yang terganggu tanpa disadari.

6. Pemeriksaan Gerakan Mata

Dokter akan mengevaluasi bagaimana mata bergerak dan apakah kedua mata bekerja selaras. Jika ada gangguan pada otot mata, ini bisa menyebabkan masalah seperti mata juling atau kesulitan fokus.

7. Pengukuran Tekanan Bola Mata (Tonometri)

Tes ini bertujuan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata yang dikenal sebagai tekanan intraokular. Tekanan yang terlalu tinggi bisa menjadi tanda glaukoma.

Tes ini bisa dilakukan dengan alat yang memberikan hembusan udara ke mata atau dengan menyentuhkan alat kecil ke permukaan mata setelah diberi tetes anestesi.

8. Pemeriksaan Bagian Depan Mata

Dokter akan menggunakan alat bernama slit-lamp, sejenis mikroskop dengan cahaya terang, untuk melihat bagian depan mata seperti kelopak mata, kornea, iris, dan lensa mata. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi adanya katarak, luka pada kornea, atau tanda-tanda infeksi.

9. Pemeriksaan Retina dan Saraf Optik

Untuk melihat kondisi retina dan saraf optik, dokter akan meneteskan cairan khusus ke mata agar pupil melebar. Ini memungkinkan dokter untuk memeriksa tanda-tanda penyakit mata seperti retinopati diabetik, degenerasi makula, atau kerusakan saraf optik akibat glaukoma.

Setelah tes ini, penglihatan Anda mungkin menjadi buram sementara dan lebih sensitif terhadap cahaya.

10. Tes Tambahan

Selain pemeriksaan di atas, dokter mata juga bisa merekomendasikan tes tambahan seperti optical coherence tomography (OCT), foto retina, fluorescein angiography (FA), atau topografi kornea untuk mendapatkan gambaran lebih detail tentang kondisi mata Anda. Pemeriksaan mata yang rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan menjaga kesehatan penglihatan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?

Menjaga kesehatan mata adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin, Anda bisa mendeteksi dan mencegah berbagai gangguan penglihatan sejak dini.

Jangan tunggu sampai muncul keluhan, jadwalkan pemeriksaan mata Anda sekarang di Ciputra SMG Eye Clinic, pusat layanan kesehatan mata terpercaya dengan teknologi canggih dan tenaga medis profesional.

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2025