Mengenal Tes Buta Warna dan Prosedurnya
Ketika memiliki buta warna berarti Anda tidak dapat melihat warna tertentu seperti kebanyakan orang atau tidak melihat warna sama sekali. Seseorang akan sulit membedakan antara warna-warna lainnya. Kebanyakan kasus buta warna yang sering terjadi, yakni buta warna parsial. Nah, untuk mengetahui jenis buta warna yang Anda alami diperlukan tes buta warna. Pelajari seputar buta warna dan cara kerjanya dalam ulasan berikut!
Ada 2 jenis sel yang mendeteksi cahaya di retina. Mereka disebut sel batang dan sel kerucut. Sel batang dapat mendeteksi terang dan gelap serta sangat sensitif terhadap tingkat cahaya yang rendah. Sementara sel kerucut mendeteksi warna dan terkonsentrasi di dekat pusat penglihatan Anda. Ada 3 jenis kerucut yang bisa mendeteksi warna; merah, hijau, dan biru. Kemudian otak dapat menggunakan input dari sel-sel kerucut ini untuk menentukan persepsi warna yang kita lihat.
Baca Juga: Biaya Lasik Mata 2023: Informasi, Perbandingan dan Biaya
Bagaimana Prosedur Tes Buta Warna?
Buta warna terjadi saat kita tidak dapat melihat warna dengan cara normal. Sebagai contoh, kita tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, seperti hijau, merah, dan biru. Buta warna dapat terjadi dalam keluarga yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Selain itu, buta warna dapat disebabkan oleh toksisitas obat tertentu, serta beberapa penyakit, seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit parkinson, dan leukemia. Buta warna tidak ada obatnya, tetapi kita dapat menggunakan kacamata khusus dan lensa kontak. Orang yang menderita buta warna mampu menyesuaikan diri dan tidak memiliki masalah dengan aktivitas sehari-hari. Jika Anda atau keluarga mengalami buta warna, bicarakan dengan dokter. Dokter akan memberikan tes penglihatan sederhana untuk memeriksa buta warna. Adapun jenis tes buta warna meliputi:
1. Tes Buta Warna Ishihara
Tes buta warna yang paling umum dilakukan untuk mengetahui buta warna parsial terutama warna merah-hijau. Dokter spesialis mata akan meminta Anda untuk melihat gambar yang membentuk pola angka dengan warna berbeda di bagian tengah. Prosedur tes buta warna ishihara dengan membaca angka-angka yang tersusun dari titik-titik berwarna. Anda akan menjawab angka-angka yang terlihat dalam pola. Jika Anda sulit melihat warna merah dan hijau, maka pola angka juga akan sulit dilihat,atau Anda justru tidak melihatnya sama sekali.
2. Tes Buta Warna dengan Anomaloskopi
Pemeriksaan kali ini menggunakan alat anomaloskopi yang bentuknya menyerupai mikroskop. Proses pemeriksaan dilakukan dengan memutar beberapa tombol pada alat tersebut. Dokter akan meminta Anda menyesuaikan warna-warna yang ada di dalam alat tersebut. Hasil yang diberikan menggunakan alat ini memungkinkan klasifikasi yang akurat. Selain pemeriksaan dengan anomaloskopi, dokter juga akan melengkapi pemeriksaan penglihatan lain untuk memastikan kelainan penglihatan warna secara jelas.
Baca Juga: Mata Minus Bisa Sembuh Total? Yuk, Coba Cara Ini!
3. Tes Rona Farnsworth-Munsell 100 (Tes Hue)
Tes Hue menggunakan balok yang memiliki warna berbeda. Anda dapat menyusunnya dengan cara tertentu, seperti dari merah ke ungu atau mengaturnya dalam urutan gradasi pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu). Jika Anda kesulitan untuk menyusun gradasi warna, maka kemungkinan Anda mempunyai gangguan penglihatan warna. Tes Hue juga diperlukan bagi profesi tertentu yang berguna dalam pekerjaan mereka, seperti fotografer, desainer.
4. Hardy Rand Ritter (HRR)
Seperti tes buta warna lainnya, tes HRR dirancang untuk menguji gangguan penglihatan warna. Tes HRR digunakan untuk memeriksa buta warna parsial (merah, hijau, dan biru). Selain memeriksa gangguan penglihatan warna, juga bisa mendeteksi penyakit mata, seperti neuropati optik yang tidak diketahui.
Baca Juga: Pemeriksaan Mata Berkala Penting Dilakukan?
Manakah Tes yang Ideal untuk Buta Warna?
Tes Ishihara yang sudah dikembangkan sejak 100 tahun lalu menjadi pemeriksaan umum yang baik untuk melihat gangguan penglihatan warna. Sementara pemeriksaan yang lebih baru lagi, Tes Hue juga dapat memberikan informasi yang lebih rinci. Bahkan adanya alat khusus seperti anomaloskopi membantu tenaga medis memeriksa gangguan penglihatan warna. Apapun jenis pemeriksaan buta warna nanti akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Anda dapat bertanya kepada dokter spesialis mata Anda saat Anda melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
Pengobatan Buta Warna
Buta warna tidak dapat diobati. Umumnya buta warna tidak mengganggu dan tidak menyebabkan kecacatan yang berarti. Anda masih dapat mengemudi, bekerja, dan menjalani kehidupan normal. Penderita dengan buta warna dapat memakai lensa kontak dan kacamata khusus. Tak jarang mereka mengunduh aplikasi untuk membantu mengenali warna. Jika Anda merasakan perubahan serius dalam cara Anda melihat warna segera bicarakan ke dokter spesialis mata. Gejala tertentu dapat menjadi tanda yang lebih serius. Buta warna terjadi karena genetik, bila menemukan kerabat dengan kondisi tersebut penting untuk menjalani tes buta warna.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source: