Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Beranda » LASIK » Teknologi ReLEx® SMILE, Metode Operasi Lasik Paling Baru

Teknologi ReLEx® SMILE, Metode Operasi Lasik Paling Baru

Jakarta, 18 September 2015, Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC) memperkenalkan teknologi ReLEx® SMILE yang merupakan metode paling baru dari operasi Lasik. ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) merupakan generasi ketiga dari Lasik yang menggunakan prosedur bedah refraktif tanpa menggunakan pisau (bladeless) juga tanpa irisan (flapless) untuk mengoreksi kelainan yang terjadi pada mata seperti rabun jauh (myopia), rabun dekat (hyperopia), dan astigmatisme (silindris).

Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?

Jenis Teknologi dalam ReLEx SMILE

ReLEx SMILE adalah teknik terbaru dalam operasi mata yang menggunakan laser untuk mengoreksi rabun jauh (miopia) dan astigmatisme. Teknologi ini semakin berkembang untuk memastikan hasil yang lebih akurat, aman, dan nyaman bagi pasien.

Berikut adalah beberapa teknologi canggih yang digunakan dalam prosedur ini:

1. VISX Star S4 IR Active Trak

Teknologi ReLEx SMILE ini untuk meningkatkan presisi dan kenyamanan selama prosedur. Beberapa fitur unggulannya meliputi:

  • Variable Spot Beam Technology: Teknologi ini memungkinkan laser menyesuaikan ukuran dan bentuknya agar energi lebih sesuai dengan kondisi mata pasien sehingga hasilnya lebih optimal.
  • 3D Active Track: Laser ini bisa mengikuti pergerakan mata secara otomatis dalam tiga arah sehingga tetap mengenai titik yang tepat meskipun mata bergerak sedikit. Ini membuat pasien lebih nyaman karena tidak perlu menahan mata tetap diam.
  • Variable Spot Scanning (VSS): Teknologi ini memperluas area yang dapat diperbaiki hingga 51% sehingga mengurangi risiko efek samping seperti silau atau bayangan setelah operasi.
    Iris Registration (IR): Sistem ini membantu memastikan laser mengenai bagian yang tepat di mata tanpa perlu sentuhan langsung sehingga prosedur menjadi lebih akurat dan aman.

2. Allegretto Wave dengan PerfectPulse Technology

Teknologi laser ini memiliki berbagai fitur untuk memastikan operasi berjalan aman dan hasilnya lebih baik. Beberapa keunggulannya antara lain:

  • Smart Energy Control: Setiap sinar laser melewati tiga tahap pemeriksaan sebelum mengenai mata untuk memastikan energinya stabil. Jika ada ketidaksesuaian, sistem akan langsung menyesuaikan sebelum laser berikutnya ditembakkan.
  • Fast Eye-tracking: Teknologi ini menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi gerakan mata hingga 200 kali per detik. Bila mata bergerak sedikit, sistem akan menyesuaikan dalam waktu kurang dari 6 milidetik, sehingga laser tetap bekerja pada area yang benar.
  • Wavefront-Optimization: Teknologi ini memastikan bentuk alami kornea tetap terjaga setelah operasi sehingga mengurangi risiko efek samping seperti silau atau gangguan penglihatan di malam hari.
  • Non-Overlapping Pulses: Laser ditembakkan dengan cara yang teratur agar tidak mengenai titik yang sama secara berulang dalam waktu singkat. Ini membantu mencegah panas berlebih yang bisa merusak jaringan mata.

3. iFS™ Advanced Femtosecond Laser

Teknologi ReLEx SMILE ini meningkatkan presisi dalam pembuatan flap (lapisan tipis pada kornea) saat operasi LASIK. Dengan kecepatan tinggi, proses pembuatan flap menjadi lebih cepat dan hampir tanpa hambatan, sehingga prosedur berjalan lebih lancar dan nyaman.

iFS™ Advanced Femtosecond Laser juga menggunakan energi yang lebih rendah daripada teknologi sebelumnya. Hal ini membantu mengurangi risiko peradangan atau reaksi jaringan setelah operasi sehingga proses pemulihan menjadi lebih cepat.

Keunggulan lainnya adalah hasil permukaan kornea yang lebih halus berkat teknologi IntraLase®. Dengan permukaan stromal yang lebih rata, kualitas penglihatan setelah operasi menjadi lebih baik dan risiko efek samping seperti silau berkurang.

Selain itu, flap yang terbuat dari teknologi ini memiliki potongan sisi dengan sudut khusus yang lebih stabil. Hal ini membuat flap tetap pada posisi yang tepat setelah operasi sehingga hasilnya lebih optimal dan lebih aman bagi pasien.

Teknologi ini juga memungkinkan pembuatan flap berbentuk elips yang lebih sesuai dengan bentuk alami kornea. Bentuk ini membantu mendistribusikan tekanan secara merata sehingga hasil koreksi penglihatan menjadi lebih akurat dan nyaman bagi pasien.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Lasik Mata dan Operasi Katarak

4. VisuMax

VisuMax adalah teknologi laser dari ZEISS yang menggunakan femtosecond laser untuk membentuk lapisan tipis berbentuk lensa kontak di bawah permukaan kornea. Lapisan ini kemudian terangkat melalui sayatan kecil, sehingga prosedur lebih minim invasif daripada metode konvensional.

Salah satu keunggulan utama VisuMax adalah kemampuannya untuk bekerja dengan sangat lembut sehingga lebih sedikit bagian permukaan kornea yang terpengaruh. Hal ini membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko efek samping setelah operasi.

Teknologi ini untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pasien. Tekanan pada mata saat prosedur berlangsung jauh lebih ringan daripada metode lain sehingga pasien tidak merasa tertekan atau tidak nyaman selama operasi.

VisuMax juga memiliki fitur “Smart Bed Technology” yang memastikan posisi pasien tetap stabil selama prosedur berlangsung. Jika pasien bergerak sedikit, tempat tidur laser akan otomatis menyesuaikan posisinya agar tetap sejajar dengan target operasi sehingga hasilnya tetap presisi.

5. iDesign Wavefront

iDesign Wavefront adalah sistem pemetaan mata yang menggunakan teknologi wavefront untuk membuat prosedur LASIK lebih personal dan sesuai dengan kondisi mata setiap pasien. Dengan pemetaan yang sangat akurat, dokter dapat merancang prosedur koreksi penglihatan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien.

Teknologi ini tidak hanya mampu mengoreksi rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropi), tetapi juga bisa untuk menangani astigmatisme campuran. Dengan cakupan koreksi yang lebih luas, teknologi ini memberikan solusi bagi lebih banyak orang yang ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak.

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam menangani pasien dengan presbiopi atau mata tua. iDesign Wavefront merupakan satu-satunya teknologi LASIK yang disetujui untuk Monovision LASIK, yaitu metode untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun dan mengalami kesulitan melihat dekat akibat penuaan. Sebanyak 96% pasien yang menjalani prosedur ini melaporkan lebih jarang menggunakan kacamata setelah enam bulan.

Dengan sistem pengukuran canggih, iDesign Wavefront mampu mengambil lima jenis pengukuran hanya dalam satu kali pemindaian. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat, sehingga setiap prosedur LASIK benar-benar sesuai dengan karakteristik unik mata pasien.

Teknologi dalam ReLEx SMILE terus berkembang untuk memberikan hasil operasi mata yang lebih akurat, aman, dan nyaman bagi pasien. Dengan metode yang semakin sesuai dengan kebutuhan pasien, prosedur ini menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin mendapatkan penglihatan lebih jernih tanpa harus bergantung pada kacamata atau lensa kontak.

6. AMO WaveScan WaveFront™ System

AMO WaveScan WaveFront™ System adalah teknologi pemetaan mata yang sangat akurat dan cepat dalam menganalisis gangguan penglihatan seseorang. Sistem ini dokter dapat melihat bagaimana cahaya melewati mata pasien dan menentukan koreksi yang paling tepat sesuai dengan kondisi mata masing-masing.

Teknologi ini menggunakan metode Advanced CustomVue™, yaitu prosedur koreksi penglihatan yang sesuai dengan karakteristik unik mata setiap pasien. Dengan tingkat presisi yang tinggi, sistem ini dapat mengurangi risiko efek samping seperti silau atau penglihatan buram setelah operasi, serta meningkatkan kualitas penglihatan pasien secara keseluruhan.

Keunggulan utama dari AMO WaveScan WaveFront™ System adalah kecepatannya dalam menangkap data serta akurasi tinggi dalam menganalisis setiap detail mata. Dokter dapat merancang prosedur operasi yang lebih presisi, memastikan hasil yang lebih maksimal untuk setiap pasien.

7. Oculus Pentacam

Oculus Pentacam adalah alat diagnostik yang berfungsi untuk memetakan struktur bagian depan mata, termasuk kornea dan lensa, secara menyeluruh. Teknologi ini menggunakan kamera khusus yang berputar untuk menangkap gambar mata dalam bentuk tiga dimensi, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode pemindaian lainnya.

Salah satu keunggulan Oculus Pentacam adalah kemampuannya mengukur bagian tengah kornea dengan tingkat ketepatan yang sangat tinggi. Proses pemindaian ini berlangsung kurang dari dua detik sehingga pasien tidak perlu khawatir merasa tidak nyaman saat pemeriksaan. Selain itu, jika mata pasien bergerak sedikit selama pemindaian, sistem ini dapat secara otomatis menyesuaikan posisi dan mengoreksi kesalahan agar hasil tetap akurat.

Teknologi ini mampu mengukur hingga 25.000 titik di permukaan mata, sehingga memberikan gambaran yang sangat detail mengenai kondisi mata pasien. Dengan data yang lengkap dan akurat, dokter dapat merancang perawatan yang lebih presisi dan mengurangi risiko komplikasi setelah operasi.

Teknologi seperti AMO WaveScan WaveFront™ dan Oculus Pentacam berperan besar dalam meningkatkan efektivitas prosedur ReLEx SMILE. Dokter dapat memberikan perawatan yang lebih personal dan hasil yang lebih optimal bagi pasien yang ingin mendapatkan penglihatan yang lebih baik tanpa kacamata atau lensa kontak.

Kelebihan ReLEx® SMILE

Dokter spesialis mata Ciputra SMG Eye Clinic, dr. Utami Noor Sya’baniyah SpM menjelaskan bahwa prosedur dari ReLEx® SMILE hanya menggunakan satu mesin Femtosecond laser dengan teknologi paling modern saat ini untuk mengoreksi bentuk kornea mata dengan sayatan yang sangat kecil sehingga waktu pemulihan yang dibutuhkan pasca tindakan menjadi lebih cepat dan minim efek samping seperti nyeri, silau juga mata kering. “Berbeda dengan lasik yang membuat sayatan pada kornea hingga 20 mm, ReLEx® SMILE hanya membuat sayatan kecil 2-4 mm di permukaan kornea.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini juga lebih cepat, hanya sekitar 10 menit,” ujar dr. Utami.

Syarat kandidat ReLEx® SMILE

Tidak semua orang penderita mata minus dan silindris bisa menjalani metode ReLEx® SMILE. Dr. Utami menjelaskan ada beberapa persyaratan untuk melakukan prosedur koreksi pengelihatan ini, seperti harus berusia 18 tahun ke atas, tidak mengalami perubahan resep kacamata yang signifikan selama satu tahun terakhir, miopa hingga minus 10 atau astigmatisme hingga minus 5. “Lalu, tidak sedang hamil, tidak memiliki sejarah medis mata signifikan, tidak memiliki sejarah penyakit mata di keluarga dan pecinta olahraga esktrim,” lanjutnya.

Baca Juga: Mengenal Phakic iOL dan Perbedaannya dengan Lasik Mata

Biaya ReLEx® SMILE

Bicara mengenai biaya yang harus dikeluarkan, direktur Ciputra Healthcare, Veimeirawaty Kusnadi mengatakan, untuk masa promo Ciputra SMG Eye Clinic mengenakan tarif ReLEx® SMILE sebesar Rp. 30 juta untuk sepasang mata. Namun, nantinya untuk menjalani lasik dengan teknologi paling baru ini, pasien harus mengeluarkan biaya pada kisaran Rp. 35 juta sampai dengan Rp. 40 juta untuk sepasang mata.Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 7 Maret 2025