Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB
Beranda » Katarak » Degenerasi Makula Terkait Usia, Gejala hingga Pengobatan

Degenerasi Makula Terkait Usia, Gejala hingga Pengobatan

Degenerasi makula adalah gangguan pada makula yang menyebabkan penurunan penglihatan sentral, umumnya menyerang orang di atas usia 50 tahun. Gejala utamanya meliputi penglihatan kabur, kesulitan membaca, dan munculnya area gelap di tengah penglihatan. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Degenerasi makula menjadi salah satu kondisi mata yang sering kali tidak disadari hingga penglihatan mulai terganggu. Penyakit ini kerap menyerang individu usia lanjut sehingga membuat mereka sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari seperti membaca atau melihat wajah orang terdekat.

Meski tidak menyebabkan kebutaan total, degenerasi makula dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Namun, banyak orang yang belum menyadari bahaya penyakit ini hingga terlambat.

Apa Itu Degenerasi Makula?

Degenerasi makula adalah gangguan penglihatan yang umum menyerang lansia, terutama seseorang yang berusia 50 tahun ke atas. Kondisi ini memengaruhi makula, bagian tengah retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan pusat yang tajam.

Makula memainkan peran penting dalam aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah. Penyakit ini menyebabkan hilangnya penglihatan di bagian tengah lapangan pandang.

Pada beberapa orang, kondisi ini berkembang secara perlahan, sementara pada orang lain bisa terjadi lebih cepat. Gejala awal sering kali ringan atau tidak jelas sehingga sulit dideteksi.

Karena itu, banyak yang menganggap perubahan penglihatan ini sebagai bagian dari proses penuaan alami. Penting untuk menyadari bahwa perubahan tersebut bisa menjadi tanda penyakit ini dan pemeriksaan mata secara rutin sangat disarankan untuk mendeteksi masalah ini sejak dini.

Baca Juga: Katarak Diabetik, Komplikasi Diabetes pada Penglihatan

Apa Saja Jenis Degenerasi Makula?

Penyakit ini termasuk dalam penyakit progresif yang kondisinya dapat bertambah buruk dari waktu ke waktu. Degenerasi makula dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan gejalanya, meliputi:

1. Degenerasi Makula Kering

Jenis penyakit yang kering berkembang melalui tiga tahap, yaitu awal, menengah, dan lanjut. Penyakit ini ditandai dengan penumpukan endapan kuning yang disebut drusen di bawah lapisan makula.

Pada tahap awal, drusen kecil mungkin tidak memengaruhi penglihatan. Namun, saat drusen membesar dan jumlahnya bertambah, penglihatan bisa mulai terganggu.

Drusen yang besar dan banyak dapat mengganggu fungsi sel-sel peka cahaya di makula yang bertanggung jawab untuk penglihatan tajam di bagian tengah. Akibatnya, penglihatan menjadi buram, distorsi muncul, ketajaman penglihatan menurun, dan aktivitas sehari-hari seperti membaca, mengemudi, atau mengenali wajah menjadi sulit.

Seiring waktu, sel-sel peka cahaya di makula dapat menipis atau mati menyebabkan penurunan penglihatan sentral yang lebih serius. Proses ini biasanya terjadi perlahan selama bertahun-tahun dan tingkat keparahan gejalanya dapat bervariasi pada setiap individu.

2. Degenerasi Makula Basah

Degenerasi makula basah terjadi ketika pembuluh darah yang tidak normal tumbuh di bawah makula, bagian penting dari retina. Pembuluh darah ini rapuh dan sering bocor, menyebabkan darah dan cairan merembes ke dalam lapisan retina.

Kebocoran ini dapat menyebabkan jaringan makula rusak dan membentuk bekas luka, yang mengakibatkan gangguan atau bahkan hilangnya penglihatan sentral secara permanen. Penderita biasanya mengalami titik buta atau area kosong di tengah penglihatan mereka.

Jenis ini berkembang lebih cepat dibandingkan dengan degenerasi makula kering. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan pembuluh darah abnormal bisa terjadi dengan cepat sehingga kerusakan retina dapat terjadi dalam waktu singkat.

Karena itulah, jenis ini dianggap lebih serius dan memerlukan perawatan segera.

Gejala Umum Degenerasi Makula

Berikut gejala umum yang sering terkait dengan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/AMD). Namun, tidak semua orang memiliki gejala yang sama, gejalanya meliputi:

  • Penglihatan buram atau kabur.
  • Kesulitan mengenali wajah seseorang.
  • Garis lurus tampak bergelombang (distorsi garis lurus).
  • Ada bagian gelap, kosong, atau titik buta yang muncul di tengah penglihatan.
  • Kehilangan penglihatan sentral yang mengganggu aktivitas/pekerjaan.

Selain poin-poin di atas, kehadiran drusen yang merupakan endapan kuning di bagian retina dapat menjadi tanda awal yang sering terlihat pada degenerasi makula terkait usia.

Dokter mata dapat mengidentifikasi adanya drusen selama pemeriksaan mata rutin dan kehadirannya dapat menunjukkan risiko yang lebih tinggi terhadap perkembangan AMD yang lebih parah.

Faktor Risiko Berkembangnya Degenerasi Makula

Penyebab pasti degenerasi makula masih belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa faktor genetik dan lingkungan telah diidentifikasi sebagai faktor yang memengaruhi perkembangan penyakit ini terkait usia (age-related macular degeneration/AMD) meliputi:

  • Berusia 50 tahu ke atas
  • Kebiasaan merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat dari keluarga

Diagnosis Degenerasi Makula

Terkadang gejala penyakit ini terkait usia menyerupai gangguan mata lainnya. Jadi untuk memastikannya, Anda perlu berbicara dengan profesional perawatan mata untuk diganosis.

Dokter akan melihat riwayat medis lengkap dan pemeriksaan mata. Ada beberapa tes yang perlu Anda lakukan agar dokter dapat mendiagnosis penyakit, meliputi:

  • Tes Ketajaman Visual: Dilakukan untuk mengukur kemampuan penglihatan pada berbagai jarak. Biasanya, Anda diminta membaca huruf atau angka pada jadwal visual.
  • Pelebaran Pupil: Dokter memberikan obat tetes mata untuk memperlebar pupil. Hal ini membantu dokter melihat ke dalam mata dengan lebih jelas.
  • Tes Amsler Grid: Garis amsler membantu Anda untuk melihat kisi-kisi dan melaporkan jika ada bagian yang terdistorsi, kabur, atau kosong. Ini membantu mendeteksi perubahan penglihatan sentral yang mungkin terjadi pada degenerasi makula.

Selain tes di atas, ada juga tes pencitraan yang penting untuk mendiagnosis dan mengamati perkembangan penyakit ini terkait usia. Beberapa di antaranya adalah:

  • Optical Coherence Tomography (OCT): Tes ini menggunakan teknologi pencitraan non-invasif untuk mendapatkan gambar detail lapisan retina dan makula. Ini membantu dokter melihat ketebalan lapisan-lapisan di mata dan mendeteksi perubahan yang terjadi pada makula.
  • Fluorescein Angiography: Pemeriksaan ini melibatkan penyuntikan pewarna khusus ke dalam pembuluh darah di lengan Anda, dan kemudian gambar-gambar yang diambil saat pewarnaan melalui pembuluh darah di mata. Prosedur ini membantu dokter mengevaluasi apakah ada pembuluh darah abnormal, bocor, atau berdarah di makula.

Baca Juga: 5 Manfaat Operasi Katarak dan Rasakan Keuntungannya

Pengobatan Degenerasi Makula

Berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan:

Perawatan untuk Degenerasi Makula Kering:

  • Suplemen vitamin: Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin E, zinc, lutein, dan zeaxanthin dapat membantu melambatkan perkembangan penyakit ini. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil suplemen ini, karena dosis dan jenisnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu.

Perawatan untuk Degenerasi Makula Basah:

  • Obat anti-angiogenesis: Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan langsung ke mata untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan jenis basah. Obat ini membantu mengurangi kebocoran dan perdarahan pada makula.
  • Terapi laser: Pada beberapa kasus, terapi laser dapat digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan kebocoran. Prosedur ini membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula basah.

Komplikasi Degenerasi Makula

Orang yang mengalami penyakit ini hingga kehilangan penglihatan sentral memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan merasa terisolasi secara sosial. Kehilangan penglihatan yang parah juga bisa menyebabkan munculnya halusinasi visual yang dikenal sebagai sindrom Charles Bonnet.

Degenerasi makula kering dapat berkembang menjadi jenis basah yang jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kehilangan penglihatan total dengan cepat.

Cara Mencegah Degenerasi Makula

Penting untuk rutin memeriksakan mata agar tanda-tanda awal penyakit ini bisa terdeteksi. Ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini:

  • Kelola kondisi kesehatan secara menyeluruh. Jika Anda memiliki penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, pastikan Anda mengikuti anjuran dokter dan rutin minum obat sesuai resep.
  • Hindari merokok. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan yang tidak merokok. Jika Anda kesulitan berhenti, mintalah bantuan dari tenaga medis.
  • Jaga berat badan dan rutin berolahraga. Jika berat badan Anda berlebih, cobalah mengurangi asupan kalori dan tingkatkan aktivitas fisik setiap hari.
  • Konsumsi makanan yang kaya buah dan sayur. Buah dan sayuran mengandung vitamin antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit ini.
  • Konsumsi ikan. Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang bisa menurunkan risiko penyakit ini. Anda juga bisa mendapatkan omega-3 dari kacang-kacangan seperti walnut.

Baca Juga: Jenis Operasi Katarak Mana yang Tepat untuk Anda?

Itu dia informasi mengenai degenerasi makula. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit ini, Anda dapat mengunjungi Ciputra SMG Eye Clinic.

Di klinik ini, Anda akan mendapatkan layanan profesional dari dokter spesialis mata berpengalaman. Klinik ini menyediakan konsultasi lengkap mengenai penanganan masalah kesehatan mata dan pilihan pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.

Dengan fasilitas modern, Ciputra SMG Eye Clinic siap membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

Telah direview oleh dr. Amir Shidik, Sp.M(K)

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2025