Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB
Beranda » Katarak » Mengobati Degenerasi Makula Terkait Usia dengan Perawatan Terkini

Mengobati Degenerasi Makula Terkait Usia dengan Perawatan Terkini

Semakin bertambahnya usia, fungsi penglihatan seseorang akan menurun. Selain katarak, ternyata ada lagi gangguan penglihatan yang mengganggu lansia biasa disebut degenerasi makula terkait usia atau Age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula. Lantas, apa itu AMD? Pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

makula

AMD screening adalah proses pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi atau menilai risiko perkembangan AMD.

Apa itu Degenerasi Makula?

Gangguan penglihatan ini paling umum menyerang lansia yang berusia 50 tahun ke atas. AMD memengaruhi bagian tengah retina biasa disebut makula. Makula bertanggung jawab untuk penglihatan pusat yang tajam dan melakukan aktivitas, seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.

Akibatnya, kita akan kehilangan penglihatan di bagian tengah bidang pandang. AMD dapat terjadi secara perlahan atau lambat pada beberapa orang. Sementara yang lainnya lebih cepat. Terkadang degenerasi makula dapat sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya yang ringan atau tidak terlihat dengan jelas.

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan yang perlahan dalam penglihatan mereka dan menganggapnya sebagai bagian dari proses penuaan alami. Padahal penting untuk menyadari bahwa perubahan penglihatan mungkin merupakan tanda degenerasi makula. Itulah mengapa pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mengetahui apakah Anda memiliki masalah penglihatan atau tidak, termasuk AMD.

Baca Juga: Apakah Ada Hubungan Usia dengan Katarak?

Apa Saja Jenis Degenerasi Makula?

Degenerasi makula termasuk dalam penyakit progresif yang kondisinya dapat bertambah buruk dari waktu ke waktu. Degenerasi makula dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan gejalanya, meliputi:

1. Degenerasi Makula Kering

AMD kering berkembang melalui tiga tahap, yakni awal, menengah, dan lanjut. Selama perkembangan penyakit ini, terjadi penumpukan endapan kuning yang disebut drusen di bawah lapisan jaringan makula. Beberapa duresn kecil mungkin tidak menyebabkan perubahan dalam penglihatan kita. Saat drusen berkembang menjadi lebih besar dan jumlahnya bertambah, dapat menyebabkan perubahan dalam penglihatan.

Drusen yang lebih besar dan lebih banyak dapat mengganggu fungsi normal sel-sel peka cahaya di makula, yang bertanggung jawab untuk penglihatan pusat yang tajam. Kondisi ini mengakibatkan distorsi penglihatan, penglihatan kabur, penurunan ketajaman penglihatan, dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membaca, menyetir, dan mengenali wajah.

Pada degenerasi makula kering, sel-sel peka cahaya di makula secara bertahap menipis dan bahkan dapat mati. Hal ini menyebabkan penurunan yang lebih signifikan dalam penglihatan sentral. Proses ini biasanya berlangsung secara perlahan selama bertahun-tahun, dan dampaknya pada penglihatan dapat bervariasi antara individu.

2. Degenerasi Makula Basah

AMD basah ditandai oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal di belakang mata, di bawah makula. Pembuluh darah ini rapuh dan cenderung bocor, menyebabkan darah dan cairan merembes ke dalam lapisan retina.

Pembocoran darah dan cairan ini dapat menyebabkan bekas luka dan kerusakan pada jaringan makula. Akibatnya, penglihatan sentral terganggu dan dapat hilang secara permanen. Pasien mungkin mengalami titik buta atau daerah kosong di tengah penglihatan mereka.

Degenerasi makula basah cenderung berkembang lebih cepat daripada degenerasi makula kering. Dalam beberapa kasus, perkembangan pembuluh darah yang tidak normal dapat terjadi dengan cepat, dan kerusakan pada retina dapat terjadi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, degenerasi makula basah sering kali dianggap sebagai kondisi yang lebih serius dan membutuhkan perawatan segera.

Baca Juga: 8 Gejala Mata Katarak yang Wajib Anda Tahu!

Gejala Umum Degenerasi Makula

Berikut gejala umum yang sering terkait dengan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/AMD). Namun, tidak semua orang memiliki gejala yang sama, gejalanya meliputi:

  • Penglihatan buram atau kabur.
  • Kesulitan mengenali wajah seseorang.
  • Garis lurus tampak bergelombang (distorsi garis lurus).
  • Ada bagian gelap, kosong, atau titik buta yang muncul di tengah penglihatan.
  • Kehilangan penglihatan sentral yang mengganggu aktivitas/pekerjaan.

Selain poin-poin di atas, kehadiran drusen yang merupakan endapan kuning di bagian retina, dapat menjadi tanda awal yang sering terlihat pada degenerasi makula terkait usia. Dokter mata dapat mengidentifikasi adanya drusen selama pemeriksaan mata rutin, dan kehadirannya dapat menunjukkan risiko yang lebih tinggi terhadap perkembangan AMD yang lebih parah.

Faktor Risiko Berkembangnya Degenerasi Makula

Penyebab pasti degenerasi makula masih belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa faktor genetik dan lingkungan telah diidentifikasi sebagai faktor yang memengaruhi perkembangan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/AMD) meliputi:

  • Berusia 50 tahu ke atas
  • Kebiasaan merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat degenerasi makula dari keluarga

Diagnosis Degenerasi Makula

Terkadang gejala degenerasi makula terkait usia menyerupai gangguan mata lainnya. Jadi untuk memastikannya, Anda perlu berbicara dengan profesional perawatan mata untuk diganosis. Dokter akan melihat riwayat medis lengkap dan pemeriksaan mata. Ada beberapa tes yang perlu Anda lakukan agar dokter dapat mendiagnosis penyakit, meliputi:

  • Tes Ketajaman Visual: Dilakukan untuk mengukur kemampuan penglihatan pada berbagai jarak. Biasanya, Anda diminta membaca huruf atau angka pada jadwal visual.
  • Pelebaran Pupil: Dokter memberikan obat tetes mata untuk memperlebar pupil. Hal ini membantu dokter melihat ke dalam mata dengan lebih jelas.
  • Tes Amsler Grid: Garis amsler membantu Anda untuk melihat kisi-kisi dan melaporkan jika ada bagian yang terdistorsi, kabur, atau kosong. Ini membantu mendeteksi perubahan penglihatan sentral yang mungkin terjadi pada degenerasi makula.

Selain tes di atas, ada juga tes pencitraan yang penting untuk mendiagnosis dan mengamati perkembangan degenerasi makula terkait usia. Beberapa di antaranya adalah:

  • Optical Coherence Tomography (OCT): Tes ini menggunakan teknologi pencitraan non-invasif untuk mendapatkan gambar detail lapisan retina dan makula. Ini membantu dokter melihat ketebalan lapisan-lapisan di mata dan mendeteksi perubahan yang terjadi pada makula.
  • Fluorescein Angiography: Pemeriksaan ini melibatkan penyuntikan pewarna khusus ke dalam pembuluh darah di lengan Anda, dan kemudian gambar-gambar yang diambil saat pewarnaan melalui pembuluh darah di mata. Prosedur ini membantu dokter mengevaluasi apakah ada pembuluh darah abnormal, bocor, atau berdarah di makula.

Baca Juga: Operasi Katarak Dengan BPJS Kesehatan Begini Alurnya

Pengobatan Degenerasi Makula

Berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan untuk degenerasi makula kering dan basah:

Perawatan untuk Degenerasi Makula Kering:

  • Suplemen vitamin: Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin E, zinc, lutein, dan zeaxanthin dapat membantu melambatkan perkembangan degenerasi makula kering. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil suplemen ini, karena dosis dan jenisnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu.

Perawatan untuk Degenerasi Makula Basah:

  • Obat anti-angiogenesis: Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan langsung ke mata untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan degenerasi makula basah. Obat ini membantu mengurangi kebocoran dan perdarahan pada makula.
  • Terapi laser: Pada beberapa kasus degenerasi makula basah, terapi laser dapat digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal yang menyebabkan kebocoran. Prosedur ini membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula basah.

Selain perawatan di atas, penting untuk memantau penglihatan secara teratur dengan menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter spesialis mata. Jika Anda mengalami gejala seperti garis lurus yang tampak bergelombang, hilangnya penglihatan sentral, atau perubahan lain dalam penglihatan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.

Selain perawatan medis, menjaga gaya hidup sehat juga dapat membantu dalam pengelolaan degenerasi makula. Hindari merokok, konsumsi makanan yang sehat dan kaya antioksidan, jaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam kisaran yang sehat, dan lindungi mata dari paparan sinar matahari berlebih dengan menggunakan kacamata hitam atau topi yang melindungi mata. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mata Anda untuk mendapatkan nasihat dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda.

Telah direview oleh dr. Amir Shidik, Sp.M(K)

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2024