Jakarta - Surabaya: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB Jakarta - Surabaya:
Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Beranda » Mata » Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Apakah Mata Malas Bisa Diobati dengan LASIK?

Penderita mata malas akan melihat kualitas penglihatan yang dihasilkan kedua mata berbeda. Satu mata akan mengalami pandangan kabur dan pandangan normal pada mata lainnya.

Akibatnya, anak tidak belajar melihat dengan baik di tahun pertama kehidupannya. Orang yang menderita ambliopia, atau mata malas yang tidak diobati pada masa kanak-kanak, sering kehilangan penglihatan di masa dewasa. Pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

Baca Juga: Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya

Apa yang Bisa Menyebabkan Mata Malas?

Penyakit mata malas dapat terjadi pada anak karena ketidaksempurnaan jalur saraf antara lapisan tipis jaringan (retina) di bagian belakang mata dan otak. Jadi, lebih sedikit sinyal visual yang dapat diterima oleh mata (mata yang lebih lemah).

Dampaknya, kemampuan mata untuk bekerja sama berkurang dan otak mengabaikan masukan dari mata yang lebih lemah. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan ambliopia meliputi:

1. Mata Juling (Strabismus)

Mata juling terjadi ketika posisi mata ke dua arah yang berbeda. Kondisi ini membuat satu mata melihat lurus ke depan, sementara mata lain ke arah yang berbeda; ke luar, atas, bawah, atau ke dalam. Penderita malas akan mengalami penglihatan ganda dan tidak dapat memusatkan pandangan pada satu titik saja dengan baik.

2. Gangguan Refraksi

Memiliki gangguan akibat perbedaan refraksi dari kedua mata dapat menjadi penyebab mata malas. Mata yang dapat melihat dengan jelas akan lebih dominan digunakan. Sebagai contoh, gangguan refraksi, seperti astigmatisme, rabun jauh, dan rabun dekat.

3. Katarak

Anak yang dilahirkan dengan katarak, di mana lensa mata yang tadinya jernih menjadi keruh membuat penglihatan menjadi buram. Jika kondisi ini hanya terjadi pada satu mata saja dapat memicu mata malas pada anak.

4. Gangguan pada Kelopak Mata

Kelopak mata yang turun dapat menghalangi penglihatan pada mata anak yang sedang berkembang dan dapat menyebabkan mata malas.Beberapa kondisi di atas dapat menyebabkan mata malas.

Anak Anda mungkin tidak menyadari memiliki penglihatan yang lebih baik di pada satu matanya. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan mata dengan dokter spesialis mata.

Baca Juga: Waspadai 13 Gejala Sakit Mata Ini!

Kapan Pemeriksaan Mata Dilakukan?

Sebaiknya memeriksakan mata dapat dilakukan sejak bayi baru lahir secara berkala. Setidaknya anak yang menginjak usia 4 tahun sudah kooperatif untuk diperiksa tajam penglihatan. Terutama bila memiliki riwayat keluarga dengan mata yang tidak sejajar, katarak masa kanak-kanak, atau penyakit mata serius lainnya, dokter spesialis mata perlu memeriksanya ketika mereka masih bayi.

Awalnya dokter umum atau dokter spesialis anak menguji tajam penglihatan sebagai bagian dari pemeriksaan medis umum anak. Jika mereka melihat tanda-tanda masalah mata, mereka dapat merujuk anak ke dokter spesialis mata untuk tes lebih lanjut.

Jika anak Anda menderita gangguan refraksi, seperti rabun dekat, jauh, atau astigmatisme, dapat segera dilakukan pemeriksaan lengkap untuk meminimalkan perkembangan ambliopia. Mereka dapat memakai kacamata atau lensa kontak ketika mereka berusia satu minggu. Beberapa bentuk mata malas seperti yang berkaitan dengan mata juling dapat dengan mudah dideteksi oleh orang tua.

Sementara bentuk lain dari mata malas mungkin tidak dapat diketahui tanpa pemeriksaan atau skrining penglihatan. Diagnosis dan perawatan dini dapat membantu mencegah masalah jangka panjang dengan penglihatan anak Anda. Mata dengan penglihatan yang lebih buruk biasanya bisa diperbaiki dengan kacamata atau lensa kontak, atau tindakan operasi.

Baca Juga: Screening Retina Mata Cegah Kerusakan Mata

Apakah Mata Malas dapat diobati dengan LASIK?

Jika mata malas pada masa bayi (sebelum usia 9-10 tahun) tidak segera diatasi, maka bukan tidak mungkin seseorang dapat kehilangan penglihatan secara permanen. Sayangnya, pembedahan tidak dapat dilakukan untuk mengembalikan mata malas pada orang dewasa ke penglihatan normal.

Orang dewasa dengan Amblyopia Strabismus dapat menjalani operasi otot mata untuk membuat mata menjadi lurus, tetapi ini hanya berguna secara estetik dan tidak mengembalikan penglihatan normal pada mata Amblyopia.

Apakah mata malas dapat diobati dengan LASIK? LASIK dapat memperbaiki penglihatan pada mata yang lemah jika kelemahannya disebabkan oleh kelainan refraksi. Koreksi Penglihatan Laser (LASIK atau PRK) dapat dilakukan pada mata Amblyopia yang ringan, tapi tidak mengembalikan penglihatan normal.

Tindakan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan mata lemah pada kacamata, tetapi ini tidak mengembalikan penglihatan normal dan membuat mata berfungsi seperti halnya memakai kacamata.

Alternatif Pengobatan untuk Mata Malas

Biasanya perawatan mata malas pada anak paling efektif saat masa perkembangan otak bagian penglihatan masih berjalan. Sangat penting untuk memulai terapi anak-anak dengan amblyopia sejak dini – semakin cepat semakin baik. Anak-anak yang tumbuh tanpa terapi amblyopia, sangat mungkin memiliki masalah penglihatan seumur hidup. Pengobatan amblyopia biasanya kurang efektif pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.


Jika LASIK tidak dapat membantu mengobati mata Anda atau belum mampu melakukan operasi LASIK. Kabar baiknya, Anda dapat mencoba perawatan lain, meliputi:

1. Kacamata atau Lensa Kontak

Pada orang dewasa, kacamata atau lensa kontak adalah satu-satunya pengobatan alternatif untuk mata malas akibat gangguan refraksi. Keduanya dapat memperbaiki beberapa masalah penglihatan dan memungkinkan Anda untuk melihat lebih jelas.

Kacamata dan lensa kontak hanya berfungsi jika mata malas tidak mengalami kehilangan penglihatan yang signifikan. Pilihan terapi lainnya, yaitu penggunaan filter khusus (Bangerter filter) yang dipasang di atas lensa kacamata anak untuk mengurangi penglihatan pada mata yang lebih kuat.

2. Mengenakan Penutup Mata di Mata yang penglihatan Lebih Kuat

Metode ini dengan cara menutup mata yang penglihatannya lebih kuat. Otak bagian penglihatan dilatih untuk mengaktifkan penglihatan mata yang lebih lemah. Penggunaan penutup mata ini berbeda untuk setiap orang. Beberapa anak hanya perlu memakai penutup mata selama 2 jam sehari. Sementara yang lain menggunakannya dengan durasi yang lebih lama.

Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Harus LASIK di Ciputra SMG Eye Clinic

3. Memberikan Obat Tetes Mata Khusus

Obat tetes mata atropin untuk mengurangi kenyamanan penglihatan, yang diberikan pada mata yang penglihatannya lebih kuat atau lebih jelas. Perawatan ini lebih mudah digunakan pada anak kecil yang mungkin mencoba melepas penutup mata.


Setelah anak Anda memulai terapi, dokter akan memantau penglihatan mereka. Namun, akan memakan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil terbaik. Setelah itu, anak Anda mungkin masih perlu menjalankan terapi ini secara berkala untuk mencegah kembalinya amblyopia.

4. Tindakan Operasi

Pembedahan menjadi salah satu pilihan untuk tatalaksana ambliopia. Sebagai contoh, operasi strabismus dilakukan untuk meluruskan mata yang tidak sejajar atau juling. Operasi untuk membantu mata lurus memungkinkan mata untuk bekerja sama sebagai sebuah tim.

Namun, penderita ambliopia masih perlu membutuhkan kacamata atau penutup mata bila diperlukan pada mata yang penglihatannya kuat. Operasi lain, seperti operasi katarak, operasi glaukoma, atau operasi retina juga kadang-kadang diperlukan sebagai bagian dari terapi untuk mencegah atau mengobati ambliopia.

Mata malas merupakan masalah penglihatan umum di mana salah satu mata jauh lebih kuat daripada mata lainnya. Dampak dari mata malas dapat menghalangi perkembangan visual di masa kanak-kanak dan menghalangi jalur kritis antara mata dan otak. Hal ini dapat mempengaruhi penglihatan seseorang seumur hidup bila terlambat ditangani.

Semakin awal Anda menerapkan pengobatan, maka semakin baik. Jika ambliopia tidak diobati pada masa kanak-kanak. Penglihatan pada mata yang terkena akan berkurang secara permanen. Jadi, jangan abaikan kesehatan mata Anda ya!

Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2024